Seorang pejabat tinggi universitas negeri di India menyarankan muridnya untuk "membunuh" teman-teman mereka jika diajak berkelahi, daripada datang dan mengeluhkan kepadanya. Perkataan itu diucapkannya di tengah gelombang kekerasan yang tengah marak terjadi di negara bagian tempat universitas tersebut berada.
"Kalau kamu murid di universitas ini, jangan pernah datang menangis menemui saya," kata Raja Ram Yadav, Wakil Rektor Universitas Purvanchal, dalam sebuah video yang diperoleh Reuters.
“Kalau kamu terlibat dalam perkelahian, hajar mereka, kalau bisa bunuh mereka, dan kami yang akan urus belakangan," tambahnya.
Yadav berbicara pada sebuah acara kampus di Ghazipur, di negara bagian India yang berpenduduk paling padat, Uttar Pradesh pada hari Jumat 28 Desember 2018.
Di kota yang sama, seorang polisi dilempari batu sampai mati akibat unjuk rasa yang penuh kekerasan pada hari Sabtu 29 Desember 2018, walaupun tidak ada bukti kuat yang mengaitkan pidatonya dengan kejadian tersebut.
Uttar Pradesh dikenal dengan tingkat kejahatan komunal yang tinggi. Belakangan banyak terjadi kekerasan massa di sini.
Seorang petugas polisi dan seorang pria lainnya tewas dalam sebuah insiden kekerasan pada awal bulan Desember setelah warga setempat melakukan demonstrasi. Menurut mereka, ada sekelompok orang yang menyembelih sapi, hewan yang dianggap suci oleh agama Hindu. Penyembelihan itu dilaporkan berlangsung di distrik Bulandshahr, Uttar Pradesh.