Direktur Jenderal (Dirjen), Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud Supriano mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia ke depannya tidak hanya mengejar akademis saja tapi akan adanya pendidikan karakter.
Hal itu diungkapkan pada acara penandatanganan MoU terkait pendidikan karakter antara Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kemendikbud bersama Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) di Gedung D Kemendikbud, Senayan, Jakarta.
"Pada pendidikan karakter itu, ada pendidikan religius atau keagamaan, lalu ada nasionalisme. Di mana nasionalisme adalah nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. Dan ketiga tentang integritas atau kejujuran," ujarnya, Senin (13/5/2019).
Kemudian, lanjut dia, keempat ada kemandirian dan terakhir gotong royong. Hal tersebut, sudah ada pada Peraturan Presiden tentang penguatan pendidikan karakter.
"Jadi mulai dari Paud, TK, SD, SMP dan SMA, tenaga pendidik atau guru kita bekali pendidikan karakter. Karena mereka yang akan menyampaikan kepada anak-anak muridnya," tutur dia.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), Marsda TNI (Purn) FX. Soejitno mengatakan bahwa pihaknya anak-anak nantinya akan dibentuk agar tetap memegang teguh Indonesia untuk menghadapi revolusi 4.0.
"Kitaa juga akan melaksanakan monitoring kepada guru dan tenaga pendidik," katanya.