Seorang siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, berinisial ADA, harus mengalami patah tulang cukup parah, setelah terpeleset jatuh, karena ditarik gurunya.
Kepala Sekolah SMPN 2 Gebang, Firdaus Nursalam mengatakan, kejadian tersebut bermula saat ADA hendak dibawa ke ruang Bimbingan Konseling (BK), karena suatu permasalahan. Ketika itu, ADA terjatuh karena ditarik oleh salah seorang guru, dengan posisi tangan menahan badan, sampai membuatnya mengalami patah tulang di pergelangan tangan.
"Ada suatu masalah, ADA dan kedua temannya disuruh ke ruang BK sama wali kelasnya. Tapi Wakasek Kesiswaan datang mengambil alih untuk meyuruh mereka ke ruang BK dengan menarik mereka. Saat itu kedua temannya langsung lari keruang BK, tapi si korban jatuh, dengan posisi tangan menahan badannya," ujar Firdaus, saat ditemui Okezone, Selasa (25/3/2019).
Firdaus pun mengaku, setelah kejadian, oknum guru yang menarik korban sudah dijatuhi sanksi, berupa penurunan jabatan. Selain itu, lanjut Firdaus, pihak sekolah sudah menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan. Bahkan, biaya pengobatan ADA, ditanggung oleh pihak sekolah.
Sementara itu, Orangtua korban, Ahmad Tabrani mengungkapkan, kalau dirinya sangat kecewa atas tindakan oknum guru itu. Menurutnya, kejadian tersebut sudah melampaui batas.
"Dari pengakuan anak saya sih, ia terjatuh pas ditarik kerah bajunya oleh guru itu, yang akan membawanya keruang BK," jelasnya.
Ia berharap, kejadian yang dialami oleh anaknya ini tidak menimpa siswa lain. Sementara untuk para guru, ia mengimbau agar lebih sabar dalam menghadapi siswanya.
Kejadian yang menimpa ADA terjadi pada Selasa, 19 Maret 2019 lalu. Hingga saat ini, Arya direncanakan akan menjalani operasi pengangkatan serpihan tulang yang menancap di persendiannya.