Fisik bangunan SDN Rawa Buntu 03 yang terletak di Jalan Ciater Raya, Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), terlihat rapuh dan mengalami retakan pada banyak dinding, atap, maupun lantainya.
Kondisi demikian membuat suasana belajar-mengajar menjadi tak nyaman, lantaran digeluti rasa was-was karena para siswa dan guru merasa diincar oleh maut, jika sewaktu-waktu gedung tersebut ambruk. Bahkan, bangunan sekolah yang belum lama selesai dibangun itu terkesan dipaksakan untuk ditempati meski membahayakan.
Pantauan Okezone pada Selasa (18/6/2019), terlihat bangunan SDN Rawa Buntu 03 terdiri atas 3 lantai. Namun praktis, hingga saat ini hanya lantai 1 dan 2 yang digunakan untuk belajar-mengajar. Sedangkan lantai 3 sama sekali tak ditempati untuk kegiatan apapun.
"Kalau lantai 3 ini sejak bangunan selesai dikerjakan kita enggak tempati, karena khawatir terjadi sesuatu, rawan dan berbahaya. Jadi hanya lantai 1 dan 2 saja yang digunakan, itupun banyak juga yang rusak, tapi karena sekolah nggak ada tempat alternatif lagi ya akhirnya dipakai juga," terang Rudi Darmawan, salah satu Guru SDN Rawa Buntu 03 di lokasi.
Saat Okezone menelusuri lantai 3 gedung SDN Rawa Buntu 03, terlihat seluruh lantainya nyaris mengalami retakan dan rusak parah. Bagian atap plafon serta dinding juga mengalami hal serupa. Bahkan tiang penyangga, terpasang miring tak sejajar sebagaimana mestinya.
Bahkan, getaran begitu terasa saat kaki melangkah di atas lantai 3. Hal itu menandakan, ada pengerjaan struktur fisik bangunan yang jauh dari sempurna. Sehingga jika ditempati untuk kegiatan belajar-mengajar, bisa saja bangunan ambruk seketika.
"Itu kanopi-kanopi banyak yang retak, akhirnya beberapa kita hancurin sendiri. Karena takutnya, jatuh menimpa ke bawah. Lantainya juga kondisi begini, jadi tidak mungkin kita gunakan," jelasnya.
Diceritakan Rudi, mulanya saat gedung baru itu selesai dibangun, sekira tahun 2017, pihak sekolah menolak serah terima kunci dari pihak terkait. Penolakan itu diduga terkait dengan kondisi bangunan gedung yang tak layak digunakan.
"Dari awal itu memang nggak ada serah terima kunci, saya lupa tahunnya, tapi baru satu-dua tahun kemarin, karena dianggap oleh pihak sekolah ini tak layak untuk digunakan," ungkap Rudi.
SDN Rawa Buntu 03 memiliki total sekira 190 siswa dan 40-an guru. Kegiatan belajar-mengajar di sekolah itu terbagi pada dua bangunan yang berdekatan satu sama lain. Satu bangunan lama terletak di bagian yang menjorok ke belakang halaman tengah sekolah. Sementara bangunan baru yang kondisinya dianggap rawan terdapat di bagian depan sekolah.
Kondisi memprihatinkan gedung baru SDN Rawa Buntu 03 sempat menuai sorotan masyarakat luas. Bahkan pimpinan DPRD Kota Tangsel langsung menggelar Inspeksi mendadak (Sidak) ke lokasi guna mengecek langsung kondisi terkini sekolah.
"Lantai 3 memang terasa goyang dan cekung. Makanya ruangannya enggak dipakai sama pihak sekolah," ungkap TB Bayu Murdani, Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel saat mendatangi SDN Rawa Buntu 03.