Polemik guru honorer yang bergaji rendah masih jadi salah satu isu terhangat di bidang pendidikan yang ada di Indonesia. Pimpinan Komisi X DPR, Sutan Adil Hendra menyatakan, masih banyak guru honorer yang bergaji jauh di bawah standar kesejahteraan.
Menurut Sutan, masih banyak tenaga honorer K2 dan Non-K yang hanya mendapatkan kesejahteraan sebesar Rp200 ribu sampai Rp300 ribu per bulan.
"Mereka telah memberikan pengabdian yang begitu besar tapi sekadar ketika ada pengangkatan PNS mereka justru tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah," kata Sutan, Rabu (6/2/2019).
Sutan turut menjelaskan, honorer K2 yang belum diangkat berjumlah 351.965. Sedangkan saat ini kebutuhan guru PNS sejumlah 988.133. Selain honorer K2, pegawai honorer non-K juga memiliki peran penting dalam satu sistem pendidikan, walaupun kebanyakan masih berada di posisi operator dan staf klerikal.
"Kami akan perjuangkan untuk kesejahteraan mereka dan bergairah untuk mereka bisa semakin mengabdi di dunia pendidikan," katanya.
Di kesempatan yang sama, Pimpinan Forum Honorer Guru dan Tenaga Kependidikan, Nurul Hamidah meminta agar pemerintah bisa segera menyelesaikan carut marut yang tak kunjung selesai tersebut. Hal tersebut dikarenakan, terhambatnya penyelesaian masalah tenaga K2 semakin memperlambat penyelesaian status Non-K
"Kami mengharapkan adanya regulasi untuk Non-K karena sampai dengan saat ini untuk Non-K belum mendapatkan pengakuan dari pemerintah daerah seperti persoalan SK termasuk juga upah yang saat ini masih seadanya," ujar Nurul.